Jalanku

Nafsaku seakan mulai habis, seakan kaki ini tak sanggup lagi meyonggoh tubuhku ini. Dalam hati ini sudah tak yakin lagi apakah masih ada harapan untuk melanjutkan pertandingan ini. Saat aku melihat sekelilingku hanya tatapan keraguan yang ada. Keringat yang berjatuhan ini seakan tak ada guna lagi. Teman – teman, pelatih, orang tua, mereka yang mendukung pantaskah aku mengecewakannya ?,akankah aku kalah disini? Bagaimana dengan semuanya pengorbanan harapan dari semuanya?apakah sudah tak ada harapan lagi?........

Empat tahun lalu.... dimana aku bersama teman – temanku menginjakan kaki pertama di yang namanya sekolah menengah atas atau dalam kata lain SMA. Aku Tyo yang ingin menjajal kemampuanku yang baru di bola basket. Disinilah awal mula aku mengenal apa itu bola basket. Saat awal masuk sma aku memilih ekstrakurikuler yang di sebut bola basket. Aku hanya berpikir permainan ini terlihat menyenagkanberbeda dengan sepak bola yang sangat populer di negara indonesia ini, yang awal bagus tetapi selalu di akhiri dengan pertengkaran. Lebih – lebih berujung kematian. Berbeda sekali dengan permainan bola basket awal hingga akhir keadilan dan persahabatan tetap terjaga. Inilah yang membuat aku untuk sedikit menjajal dengan yang di namakan bola basket ini.

Hari pertamaku latihan, inilah hari dimana aku sudah menunggu sejak pertama kali masuk ke sma ini. Awal mula par anak baru memperkenalkan nama dan asal smp mereka dan sedikit menjelaskan pengetahuan tentang basket. Akumulai kacau rasa gugup dan malu menghantui benakku namun karena keharusan tubuh ini terangkat untuk berbicara seperti teman yang lain. Pandanganku melihat disini seperti persaingan bukan lagi latihan, seakan – akan ini adalah kompetisi awal dalam bola basket, bersaing mendapat tempat utama dalam tim. Dalma tim ini tradisi sebelum latihan kita berdoa terlebih dahulu. Latihan pun dimulai aku yang anak baru terlihat menonjol sekali kalu aku buruk dalam penguasaan bola dan permainan, rasa pesimis mulai muncul aku hanya berlari dari depan kebelakang dan terus begitu hingga pada akhirnya akupun di ganti.

Lelah badanku seakan tak lagi kurasa, lamunanku mengenai hari pertamaku berlatihlah yang menjadi topik utama dalam pikiranku ini dalam perjalannan pulang.”mulai besok aku akan berlatih lebih keras lagi!!”teriakku dalam hati....selama sebulan pertama aku mengikuti basket di SMAku aku terus meningkatkan kemampuanku. Dan sedikit demi sedikit aku merasa adanya perubahan dalam cara dan teknik bermainku. Kini aku mulai fokus pada posisiku untuk mendapatkan tim inti, dua bulan lagi SMAku akan mengikuti kompetisi lokal, dan aku tak mau menyia – nyiakan momen ini, dalam dada ini seakan terbakar karena semangatku untuk mendapat perhatiandari pelatih untuk mendapatkan tempat di tim.

Senin depan....adalah dimana hari penentuan skuat yang akan di bawa untuk mengikuti turnamen. Hari ini aku akan lebih giat berlatih agar satu tempat yang kuharap dapat aku raih, meskipun sainganku tak hanya sebayaku namun kakak tingkat juga akutak gentar, aku merasa permainanku dari minggu keminggu kian membaik. Tak terasa senja telah menjelang latihan hari ini pun di akhiri. Sebelum mengakhiri latihan pelatih mengisyaratkan bahwa senin depan hanya membawa 12 pemain sedangkan tim basket kami berjumlah 15 anak. Rasa optimispun makin besar karena aku merasa permainanku kian baik dari minggu ke minggu aku berlatih, sainganku pun hanya tiga anak yang tidak terpilih. Aku pun pulang dengan membawa rasa optimis yang tinggi. Sebelum pulang aku aku menyempatkan makan terlebih dahulu di warung makan di seberang jalan sekolahku. Aku makan dengan beberapa temanku, kami makan dengan lahap dan sambil bercerita tentang seleksi pemain buat minggu depan siapa sajakah yang terpilih.

Selesai makan kami-pun kembali ke sekolah untuk mengambil sepeda motor milik kami, BRAAAAAK!!!!!!!!.akupun tertabrak mobil ketika hendak menyeberang, aku langsung di larikan ke rumah sakit terdekat karena setelah tertabrak aku langsung pingsan. Dan ketika siuman aku hanya bertanya – tanya dalam hati dimanaku?, kenapa,aku disini?, apa yang terjadi denganku?,dengan sedikit terasa sakit di kepala bagian belakangku. Hingga pada akhirnya terdengar pintu terbuka dan ku lihat ternyata kakakku datang menghampiriku.”akhirnya kamu sadar juga yo”tanya kakakku,

”sudah 2 minggu kamu tak sadarkan diri akibat tabrakan waktu itu”sahut kakakku lagi,

”Hah.. 2 minggu?!!!!”teriakku terkaget – kaget,

“iya kepala belakangmu terbentur aspal ketika tabrakan dan kamu kena gagar otak ringan yo”jawab kakaku,

“Apa....?,berarti minggu kemarin adalah seleksi basket SMAku...”tambahku sambil sedikit merasa kecewa dalam hati.

Seakan tak percaya dengan semua ini, aku tak ikut kompetisi basket, seleksipun tak ikut, dalam hati ini terasa ingin marah, tak terima dengan semua ini, dari pertama aku kecelakaanpun aku tak sadar bagaimana aku bisa terima semua ini. Tuhan salah apakah hambamu ini.....

“sudalah yo lain waktu kamukan bisa ikut basket, mungkin nanti habis sembuh kamu bisa ikut latihan lagi kan?!”hibur kakakku dengan suara agak pelan,

Aku hanya menatap mata kakakku tanpa berkata apapun aku langsung membalikan badan ke arah yang lain, karena rasa tak terimaku masih berkecambuk di hati.

Empat hari kemudian aku sudah diperbolehkan pulang, kata dokter kesehatan dan kepalaku sudah cukup baik untuk perawatan di rumah saja. Sampai dirumah aku langsung masuk ke kamar dan rebahan di atas kasur, mataku sulit sekali untuk ku pejamkan, aku melihat sekelilig kamarku melihat kedinding – dinding melihat poster – poster pemain basket NBA(national basket academy), melihat itu semua perasaanku saat dirumah sakit seakan terkuak kembali, marah, benci, emosi semua menjadi satu kembali.

Pagi ini aku bangun lebih awal, mungkin waktuku kemarin lebih banyak aku buat tidur, hari ini aku masuk sekolah seperti biasa karena aku telah sembuh pasca tabrakan kemarin, aku menjalani hari – hariku dengan normal kembali, aku ingat sekali hari ini adalah hari rabu, dimana nanti sore tim basket sma latihan rutin. Sepulang sekolah aku tidur sebentar untuk mengistirahatkan tubuh lelahku ini. Saat sore hari menjelang aku terbangun dan sedikit dalam hati ini ingin pergi ke lapangan basket untuk melihat latihan basket sma, akhirnyapun aku pergi ke sekolah dimana smaku latihan. Aku berangkat dengn sepeda motorku, sesampai di sekolah aku melihat teman- temanku latihan basket dan mereka tak tahu kehadiranku,ternyatalatihan rutin sudah di mulai, tak kuasa aku menahan rasa marahku ini air mataku sedikit membasahi pipiku, aku langsung pergi meningglkan lapangan langsung pergi entah kemana, aku mengendarai sepedaku ini dengan kecepatan tinggi, seakan tak peduli dengan semua hal aku merasa sendiri kini.

Aku pergi ke pantai dan melepaskan semua emosi di antai dengan berteriak,

”AKU BENCI SEMUA INI, AKU BENCI BASKET, TAK ADA YANG PEDULI AKU IKUT ATAU TIDAK DALAM BASKET, BANGSAAAAAAAAT”teriakku seketika sambil menatap laut yang luas.

Sejenak aku terduduk di pinggiran dekat pantai sambil merenung, dalam pikiranku kini hanya basket, dan basket. Akhirnya sepulang dari pantai aku berpikir untuk tak akan mengenal lagi dengan yang namanya basket, dan menjahui semua hal yang berhubungan dengan itu....akhirnya akupun pulang setelh cukup lama melepaskan semua beban hati dan kututup hariku ini dengan tidur.

Setahunpun berlalu...tak terasa kini aku sudah duduk di kelas 2,hari – hariku kini aku jalani dengan fokus ke sekolah. Sejak 2 bulan lalu aku masuk ekskul musik aku berusaha sekali menghilangkan masa laluku walau hingga kini hal tersebut tak pernah hilang bahkan melupakan sedikit saja seakan tak bisa. Sepulang sekolah hari ini aku dan anak – anak janjian di taman untuk bahas lagu dari band kami untuk acara pensi 2 minggu besok. Kami janjian di taman dekat patung hewan. Ternyata aku sampai terlebih dahulu biasa anak – anak ngaret lagi, disana aku duduk dekat lapangan basket dan seakan mata ini terasa di hipnotis dengan terus memandang ke arah ring, bayang – bayang masa lalu seakan terbuka lagi namun kini aku mulai terbiasa dengan keadaan tersebut.

“duk..duk..dukk”(suara bola terpantul kearahku)

“tolong ambilkan bolanya dong?”teriak agak prlahan yang tertuju ke arahku,aku melihat sesosok anak kecil yang mengulurkan kedua tangannya kepadaku,akupun tersenyum dan mengambilkan bola tersebut kepad anak kecil tersebut.

“terima kasih ya!!!”sahut lagi tapi dari arah yang berbeda, seketika aku menoleh ke arah suara tersebut ternyata aku melihat wanita sebayaku menghampiriku dan berkata,

“terima kasih ya,sudah mengambilkan bola adikku”tambah gadis tersebut

“oh adik kamu....sama – sama, gak pa – pa lagi”,sahutku kembali, akupun kembali duduk kesamping untuk melihat gadis tersebut bermain bola basket yang di ajarkan ke adiknya, gadis tersebut terlihat seperti agak acak – acakan mengajari adiknya, tak sadar aku tersenyum karena tingkah mereka, dan tubuh ini terasa tergugah untuk sedikit memberi tahu cara – cara yang benar dalam basket walaupun aku sudah lama tak memainkannya. Setelah beberapah lama aku membantu akhirnya aku putuskan untuk meninggalkannya karena aku merasa sudah agak cukup membagi ilmuku yang tak berguna buatku ini tapi mungkin berguna untuk orang lain. Saat aku membalikan badan ternyata teman – temanku sudah datang dari tadi dan sengaja melihat aku dari kejahuan, akupun minta maaf kepada mereka,

“wah maaf teman aku gak tahu kalian ada, habis aku tadi datang nunggu jadi aku tinggal dulu de...”memint maafku ke teman – temanku

“yo....terkadang hal yang menurut kita itu salah malahan itulah yang pas buat untuk kita, hidup ini bagai bumi terkadang kita diatas dengan bahagia tapi terkadang pula kita harus dibawah untuk merasakan kesusahan, kesedihan, atau cobaan”sahut salah satu temanku,

“maksud kamu apa kok tiba – tiba ngomong kayak gitu don?”tanyaku kembali

“doni benar lagi yo...,kami disini tahu kamu sangat menyukai basket, sejak dari kelas 1, aku kenal tyo itu sangat antusias sekali dengan basket, tapi sejak pasca kecelakaan yang terjadi padamu kami melihat kamu berusaha menghindar, atau bisa di bilang agak pura – pura tak lagi mengenal apa itu basket”sahut nana temanku yang lain

“yo hidup Cuma sekali jangan sampai kamu sia –siakan kebahgiaan kamu hilang begitu saja terbuang termakan tahun”tambah andi

“hei...hei...kalian tuc ngomong apa, kita ini sedang mau bahas lagu yang akan kita garap buat pensi, kenapa malah ngomongin aku sich?”sahutku

“ya da ayokita bahas lagu kita kan harus pensi 2 minggu lagi, hidup tyokan ada di jalannya sendiri, dan hanya tyolah yang tahu bagaimana mengarahkan ke posisi dimana dia seharusnya, benar gak yo?”sambung doni sambil melihat dan tersenyum padaku.,

Aku hanya terdiam melihat doni bicara seperti itu, dalam hati kecil ini seakan ada bisikan kenapa tak mencoba??,tapi aku tetap pada tujuan awalku,sorepun menjelang setelah cukup kita membahas lagu apa yang akan kita pakai akhirnya kitapun pulang, sampai dirumah akupun langsung masuk kamar dan hanya menatap langit – langit kamar, dalam hati dan pikiran ini terus membayangkan perkataan teman – temanku tadi, apakah aku masih menyukai basket?, buknkah basketlah yang telah membuatku begini?, kenapa aku bahagia ketika ada bola basket?, apakah selama ini yang aku lakukan hanyalah pelarian?, apakah yang aku lakukan selama ini salah, beribu – ribu pertanyaan seakan akan mengelilingi kepala ini. Ketika aku memegang pipi ini kenapa terasa basah, kenapa mata ini terasa berkaca – kaca?, aku menangis ternyata semua apa yng aku rasakan tentang basket adalah perasaan suka, semua ini seharusnya aku pikirkan dengan kepala dingin tak seperti dulu dengan emosi belaka.

Mulai hari itu tepatnya malam itu aku berjanji pada diri sendiri tak akan menghindari kenyataan hidup, semua harus di coba, kalau tidak tidak ada namanya jawaban kalau kita berpikir negatif selalu..ya aku harus berpikir positif karena ini adalah jalanku.....

Seakan memori masa lalu itu meng ingatkanku.... mengingatkanku untuk kembali bersemangat pantang menyerah semua ini akan berhasil akulah yang menentukan ini, berpikir positif, berpikir positif.

Waktu masih ada 3 menit cukup untuk membalikan keadaan, saat mataku melihat papan skor terlihat angka tim kami hanya 43 tertinggal 9 angka dari tim bhineka spirit, waktu 3 menit cukupuntuk semua ini,menang harus menang,

PREV---------NEXT

0 komentar: