KETIKA MANUSIA BUKAN APA-APA DI MATA-NYA(dedication of Japanese tsunami disaster)

Inilah kehidupan, ketika manusia berada pada titik tertingginya, maka manusia selalu merasa sombong dengan pencapaian yang telah dia lakukan. Menepikan rasa syukur pada-NYA. Namun apa guna arti keberhasilan kesuksesan bila kita lupa pada-NYA. Manusia hanyalah bagian kecil dari milik-NYA, jangankan menghukum kita saat akhir zaman nanti, sekarang mampu dilakukan-NYA. Mata, tangan, kaki, semua adalah miliknya, bagaimana manusia mampu menyobongkan yang bukan miliknya?, jangankan merusak rumah, menghancurkan negara dalam sekejappun mampu dilakukan-NYA. Bagaimana kita hanya menjadi boneka yang tak perdaya ketika kuasa dari-NYA di tampakan pada manusia. Sesungguhnya hanya manusia itu sendiri yang harus tahu letak kesalahan pada dirinya bukan menyalahkan siapa-siapa. Cuplikan kecil telah ditampakan pada kita bahwa kekuasan-NYA melebihi batas perhitungan nalar kita.

Belajar mensyukuri sedikit saja nikmat yang telah diberikan niscaya kebaikan pula yang akan selalu datang pada manusia itu sendiri. Mengurangi kecongkaan hati meneladani sikap-sikap diri senantiasa akan mengubah prilaku buruk manusia. Kejelekan tidak akan muncul apabila tidak ada sebab akbibat dari perbuatan diri manusia tersebut.

PREV---------NEXT


0 komentar: