Tentang Empati Indonesia Pada Rakyatnya

Saat ini kita terus-menerus mendengar dengungan-dengungan pemerintah kepada PSSI. Bagi yang menginginkan revolusi PSSI ini adalah angin segar, dimana pemerintah selaku akar dari semua organisasi di Indonesia mau mendukung aspirasi rakyatnya.uhhhh...., tulus sekali bila pemerintah melakukan seperti ini terus-menerus, tidak hanya pada PSSI. Namun lagi-lagi aroma politik terasa dalam kegiatan positif ini. Lohh kok bisa?, sudah bukan hal umum lagi bahwa sepak bola adalah olahraga paling favorit di negara tercinta ini, dari anak-anak, orang tua hingga orang yang tidak bisa main sepak bola-pun ikut suka dengan sepak bola. Kepopuleran seperti inilah yang menjadi lahan yang pas untuk melakukan sebuah investasi, seperti menemukan ladang gandum yang siap panen. Dukungan pemerintah memang terlihat baik dan positif, karena menginginkan perubahan di sepak bola Indonesia, namun intervensi yang dilakukan apakah benar-benar tulus karena ingin adanya perubahan?. Aroma-aroma politik seperti inilah yang terkadang menjadi racun didalam air tawar, bagaimana tidak, rakyat yang mengharapkan perubahan malahan dimanfaatkan dengan dalih macam-macam. Tidak perlu jauh-jauh pembahasan intervensi pemerintah terhadap PSSI, kita tengok, olahraga yang lain apakah mendapat perhatian sebesar PSSI?, kepopuleran sepak bola-lah yang menjadi tujuan para penggerak roda pemerintahan ini untuk melanggengkan tujuan pribadi atau kelompok-kelompok tertentu. Contoh kita ambil bulu tangkis/badminton, prestasi yang ditorehkan tidak tanggung-tanggung, atlitnya Taufik Hdayat bercokol di peringkat 2 dunia. Yang lain perahu dayung Indonesia meraih emas di China. Apakah mereka mendapat kasih sayang atau perhatian yang sama dari pemerintah?. Karena tidak begitu populer maka untuk ladang bisnis pribadi seseorang atau kelompok-kelompok tertentu akan kurang menguntungkan, tohh kalau diurus tidak semua rakyat tahu, mungkin jawaban-jawaban seperti ini yang muncul. Bila ketulusan dilakukan seperti ini terus-menerus, siapa lagi yang akan bisa dipercaya. Maka kita sebagai orang yang mengerti dan berpendidikan, jangan mudah menelan pil yang diberikan pada kita. Kita harus benar-benar tahu asal, tujuan dan mengapa terlebih dahulu, agar semua tidak hanya menjadi jebakan para politikus yang menginginkan kesejaterahan pribadi bukan rakyat.
PREV---------NEXT